Thursday, June 20, 2013

Galau? Oh No!!

Belum banyak orang yang tahu tentang karya tulisku, karena tidak terlalu banyak media yang saya pakai untuk mem-posting-nya. Beberapa lagu yang aku tulis hanya ngendon di kamar, terperangkap diantara tumpukan buku-buku bacaanku, hingga menjadi usang. Aku tidak punya banyak uang untuk mengirimkan tulisanku ke media cetak supaya dibaca banyak orang. Aku seorang mahasiswa, yang hanya membaca setiap puisi tulisannya sendiri yang nyaris terlupakan, memahaminya dengan bangganya di kamar, berharap kelak terbaca oleh banyak orang. Aku mengagumi Tuhan pencipta manusia, Ia memberikan otak kepada yang mampu berimajinasi, menyatukan jutaan kata menjadi sebuah kalimat yang indah dan bermakna sehingga membuat pembacanya terdecak kagum, heran, haru, tersenyum, tergantung apa arti kalimat-kalimat yang tersusun menjadi sebuah cerita yang bisa dimengerti oleh semua orang, entah itu cerita menarik, sedih, tragis, atau yang penuh cinta yang membuat orang tersenyum manis meski sedang galau. Oh galau lagi.
Bicara galau, banyak orang berstatus ria di facebook, twitter, Netlog, blog atau media apa saja yang bisa dibaca oleh orang lain mengenai kegalauannya, supaya orang tahu kalau ia lagi galau. Ada yang galau karena putus cinta, ada yang galau karena saat malam minggu tidak diapel-in pacar, ada juga yang galau karena gak dapat uang jajan, belum bayar kos, tunggak SPP, ada pula yang galau karena gak bisa update statunya yang isinya juga galau. Misalnya seperti ini nih “g4lAu n1h, 50aLnY4 L491 G4k Ad4 pUL54..” padahal mau update status, lagi galau akyu”.. anehnya sudah gak punya pulsa, tapi masih bisa update status tentang kegalauan yang diakibatkan tidak punya pulsa.. aneh atau G1L4. Benar-benar bikin galau pembaca.. Beberapa hari lalu ada teman mahasiswa berkata sekaligus tanya “saya bingung, orang-orang ini (lihat status di FB) gak ada status lain yang di update selain galau. Sebenarnya apa sih arti galau? Setelah membuka kamus bahasa Indonesia yang ada dimejaku, lalu dia berkata “Oh.. ternyata artinya: kacau, tidak karuan, sibuk ramai-ramai… hahaha pantas… Berarti orang-orang itu lagi kacau, tidak karuan. Padahal Cuma gak punya pulsa. kalau gak punya pulsaaaa pake kartu AS ajaaaa… Wah kalau kita kontemplasi sejenak… betapa kacaunya dunia ini karena begitu banyak orang yang lagi kacau. Gak dapat coklat valentine aja sudah kacau/galau. Masa hidup kita ini hanya diukur dengan pemberian, suasana hati, kondisi kita, apa jadinya kalau semua orang merasa kacau? Memang sih, dunia kita ini sudah semakin kacau, semakin hari bukannya lebih baik malahan lebih buruk. Lebih baik menulis semua ide yang sudah tertumpuk di benakku semenjak semalam sebelum mengakhiri malam dengan menutup mata sampai tadi pagi bangun karena kaget mimpi buruk, trus menambah ide baru lagi. Lebih baik menghadap komputer, meletakkan jari-jari diatas keyboard, dan menuangkan semua ide yang telah terbengkalai, bekerjasama dengan imajinasi sehingga menghasilkan karya yang bisa dibaca khalayak, menambah deretan artikel, cerpen, puisi dan lirik lagu yang pernah kuposting, dan pastinya tak ada kata “GALAU”. Beberapa lirik lagu sudah kukirimkan ke teman-teman yang mengerti musik dan bisa meng-arrangement-nya. Aku cuma bisa menulis liriknya, gak bisa merangkai nadanya. Yang aku tahu hanya jenis musiknya yang cocok. Urusan nada serahin ke ahlinya. Namun, orang yang sudah terima lirik laguku gak pernah kasih kabar kalau sudah selesai arrangementnya. Bertanya-tanya, apa gerangan sehingga tidak ada informasi darinya? Memang untuk menjadikan sebuah karya atau lagu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Butuh waktu, pemikiran, tenaga, seperti saat aku memikirkan liriknya hingga selesai tgl 16 Sept’11. Pk. 16.00. Atau mungkin saja menurut dia tidak layak untuk diperjuangkan walaupun aku telah berjuang. Mungkin. _***¬_ Beberapa hari lalu, aku bersama teman-teman menikmati suasana sore di sebuah café untuk menghilangkan kepenatan sehabis membaca, berpikir & berkarya. Selain suka menulis dan membca, aku paling suka dengan musik. Kedatangan kami di café ini selain untuk refresh otak, sekaligus juga menyanyikan lagu buat teman kami yang ulang tahun. Sebelum waktu itu tiba, aku kaget bukan main, kaget entah bahagia, setengah tidak percaya apa yang aku dengar. Mungkinkah aku salah, tapi tidak mungkin, telingaku mendengar sambil mempelototi di sebuah chanel TV swasta, lirik laguku dinyanyikan oleh sebuah band ternama di Kotaku saat lounching produk cosmetik baru. Kira-kira band itu memilih lagu itu karena kena dengan tema acara itu yang seolah-olah wanita dikhinanti karena kurang cantik (atau karena kesalahannya memilih kosmetik), meskipun lagu itu ditulis karena pria yang berkhianat. Karena aku setengah tidak percaya, aku buka catatan puisi dan lagu yang selalu ku bawa kemana-mana. Lantaran ideku muncul dengan tiba-tiba, jadi aku bisa langsung tuliskan, biar tidak hilang. Aku buka buku catatanku untuk memastiksan kata-demi kata, indah sekali tapi menusuk karena pengkhianatan. Aku melonjak kegirangan tidak tahu apa penyebabnya. Seperti ini lirik laguku : Tak perlu kau tanya-tanya arti setiaku/Ku mengerti dirimu/Kau selalu mereka-reka isi hatiku/ Dan kau bersepakat dengan hatimu/Aku yang salah. . . haha.. . Tak pernah kau memahami diriku/Kau mencoba-coba mengkhianatiku Kau memilih dirinya puaskah hatimu/Kau jadikanku yang kedua….. Reff : Kusakit hati karenamu/Kini kuresa gelisah karena telah setia.. Aku malu rasaku tak pernah berubah untukmu/Kau khianati aku…. Lagi… Takkan mungkin aku lupa/Wajah merayu-rayu diriku tuk maafkanmu Maafkanlah diriku../Aku harus pergi.. pergi jauh dari dirimu… Bukan hanya karena tidak ada kabar dari temanku yang membuatku marah, tapi ada sesuatu yang lebih membuat aku kaget, heran, terperangah dengan pelototi TV, melihat dengan jelas wajah vokalis band itu, dan pembawa acara yang berkata “wah, lagi galau nih mas? Tapi lagunya indah sekali, baru diputusin pacar ya mas? Mereka tertawa bersama-sama, mungkin menyetujui komentar pembawa acara itu. Iyalah, anak jaman sekarang kalau lagi ada “sesuatu” saja, langsung request lagu yang berjudul tentang “sesuatu” yang terjadi denganya bahkan sampai tulis lagu. Pembawa acara itu belum selesai tanya, ia penasaran dengan lagunya, “btw, lagu tadi itu karangan sendiri ya mas?”. Vokalis jawab dengan enteng, menampakkan ekspresi menolak dugaan kalau lagu itu adalah cerita tentang dirinya sendiri, “ia sih mba, tapi itu bukan ceritaku loh hehe.. aku dapat cerita dari teman lama. Jadi aku ciptain lagu ini”. aku mendekati TV itu seolah-olah ingin menegus sang vokalis “Hah? Kamu yang karang, itu ‘kan laguku, yang aku kirim ke Viqara pemain bass kalian itu, koq kalian mengakui karangan sendiri”.. tidak terasa temanku mengambil lap tangan untuk tutup mulutku. Tapi aku gak terima ini, Pencuri sandal jepit aja dituntut apalagi mencuri dan mengakui karya orang lain. Harus dituntut. Kalau ini baru galau. Kacau.

No comments: