Saturday, January 11, 2014

Kutahu Yang Ku Percaya




 A.    Alkitab

Ragukah Anda terhadap Alkitab? Kalau kita bukan Atheis tapi meragukan Alkitab. . . Gawat Darurat! Hal ini menyangkut pernyataan Allah!
Bagaimana kita tahu bahwa Allah benar-benar ada? Dan kalau Dia benar-benar ada,  bagaimana kita mengetahui tentang Dia? Tapi kita meragukan alat pernyataanNya??

Manusia memang tidak dapat menjangakau pikiran Allah yang Maha Luas, tak terbatas itu (Ay. 11:7)
Allah yang mengambil prakarsa untuk menyatakan diriNya secara nyata dan berbagai cara. Alam merupakan bukti bahwa Allah ada dan Dia berkuasa. Dan pernyataan Allah yang paling sempurna adalah kematian AnakNya, Yesus Kristus. Bukti paling kuat adalah keberadaanmu.

Salah satu tujuan Alkitab diberikan adalah supaya manusia yang tidak melihat kejadian masa lampau, sekitar penjelmaan Kristus menjadi Manusia,  pelayananNya, KehidupanNya, KematianNya hingga kebangkitanNya dapat terjangkau (berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya). Alkitab Perjanjian Lama disusun dalam 3 bagian yaitu Taurat (5 Kitab Musa), Nabi-Nabi, dan Tulisan Kudus (Hagiographa).


Kitab Taurat/lima Kitab Musa sering disebut Pentateuch diikuti dengan kitab sejarah, Puisi, Amsal dan kitab para Nabi
Istilah Septuaginta  adalah sebuh terjemahan perjanjian lama bahasa Ibrani kedalam bahasa Yunani yang dibuat pada abad ke-3 SM, disusun sesuai dengan pokok-pokok yang ada persamaan.

Sedangkan Perjanjian Baru dibagi dalam 4 bagian yaitu keempat injil, Kisah para Rasul, 21 Surat-surat dan Kitab Wahyu (1 abad). Dokumen yang tertua adalah surat-surat Paulus yang pertama yang mungkin bersamaan dengan kitab Yakobus (48 & 60 M), sedangkan kitab Injil dan Surat-surat yang lain (60-100 M).

Bagaimana sampai Alkitab ditulis?
Ada dua pernyataan yang jelas yaitu II Pet. 1:20-21 dan II Tim. 3:16

Diberikan dengan Ilham Allah dan seberapa jauh pengilhaman Allah?!

Alkitab diberikan dengan ilham Allah artinya bahwa Allah memimpin para penulis kitab suci sehingga tidak membuat kesalahan. Diilhamkan (II Tim.3:16) berarti dihembus oleh Allah. Manusia hanya memerankan, tapi Roh Kudus yang memimpin, makanya Alkitab disebut Firman Allah (Mark. 7:13, Ibrani 4:12…). Semua isi Alkitab tidak total dari Allah. Contoh: perkataan orang-orang jahat, Iblis dll itu bukanlah dari Allah.
Pengilahaman Roh Kudus kepada penulis adalah sejauh karakter dan kepribadian penulis. Jadi mereka bukan robot yang diperalat tapi Roh Kudus memimpin. Pengilhaman Kata demi kata dalam Alkitab menunjukan bahwa yang diihamkan oleh Allah adalah kata-kata Alkitab itu sendiri, jadi bukan hanya gagasannya. Dalam pencetakan Alkitab memang terdapat kesalahan tapi itu tidak berarti.

Roh Kudus yang menerangi
Firman Allah akan berarti dalam hati seseorang, apabilah Roh Kudus meneranginya. Sebelum kedatangan Roh Kudus, Sang Bapa dan Anak Allah telah mengungkapkan kebenaran ketika Yesus mengajukan pertanyaan yang klimaks kepada Murid-muridNya : “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini? Petrus menjawab, “Engkau adalah Mesias Anak Allah yang hidup”. Kata Yesus, “Berbahagialah engkau Simon bin Yunus, sebab bukan manusia yang mengatakannya itu kepadamu, melainkan BapaKu  yang di Surga”. (Mat. 16:15-17), dan beberapa bagian Alkitab yang menyatakan kehadiran Roh Kudus dalam kehidupan para murid, dalam hal pengertian terhadap Firman Tuhan (Luk. 24:27-31;24:45), dan janji akan kehadiran Roh Kebenaran yang akan menyertai Murid-muridNya (Yoh. 16:13)

Kitab Suci adalah Firman Allah sejak dari semula, entah ada orang yang merespons kepadanya atau tidak. Ini bagaikan sebuah pesawat televisi yang dibiarkan disudut ruangan, yang jika tidak dinyalakan kita tidak akan mengetahui apa yang diberitakan. Dan ketika pesawat Televisi tersebut dinyalakan tidak akan berubah, tetapi tetap akan menjadi pesawat televisi. Demikianlah FIrman Tuhan, akan dimengerti apabila kita membuka, membaca dan merenungkan,  dan ia tetap menjadi Firman Allah ketika manusia meresponinya.

Untuk mengerti Firman Allah dibutuhkan prinsip-prinsip untuk menafsirkan dan mengertinya. Pertanyaan kuncinya adalah apa yang diinginkan penulis agar dimengerti oleh pembacanya? Kepada siapa Alkitab (bagian) itu ditujukan? Ex.: Apakah perintah itu dapat diteraaapkan universal atau terbatas saja? Dll.

Sebelum kita menafsirkan salah satu topic/bagian Alkitab, maka pentingnya kita mengetahui terlebih dahulu apakah bagian tersebut ditulis dalam  bentuk puisi, narasi, perumpamaan dll, sebab beda bentuk, beda penafsirannya.

Kanon Alkitab :
Kanon PB disetujui dan ditegaskan kembali dalam sidang Gereja-Gereja yang diselenggarakan di Chartago tahun 397 yang menggunakan 3 kriteria untuk menentukan atau mengakui suatu Alkitab adalah Kanon yaitu :
e         Apakah kitab itu berasal dari para Rasul?
e         Apakah kitab itu diakui dan digunakan jemaat mula-mula?
e         Apakah kitab itu mengajarkan doktrin yang benar?
Atas dasar inilah, orang Kristen ortodoks zaman sekarang ini, tidak mengakui 10 kitab apokrifa sebagai kanon yaitu ; Tobit, Yudit, Tambahan pada kitab Ester, Kebijaksanaan Salomo, Yesus bin Sirakh, Barukh, Surat dari Nabi Yeremia, Tambahan2 kitab Daniel, Kitab Makabe I, II, Alkitab Roma Katholik Terbitan LAI.

Mengerti Alkitab
-  Alkitab menggunakan bahasa Fenomenologi artinya Alkitab melukiskan segala sesuatu sebagaiamana hal itu nampak dan bukan melukiskannya dengan istilah ilmiah yang tepat
-    Jika keterangan Alkitab tidak lengkap, itu tidak berarti keterangannya tidak benar
-   Kita harus hati-hati, tidak membuat Alkitab mengatakan apa yang tidak dikatakannya, dan yang paling penting tidak menentukan apakah yang dikatakan Alkitab dapat diartikan secara hurufiah/kiasan
-   Kita harus dengan teliti memeriksa untuk mengetahui apakah konflik yang dianggap ada adalah konflik antara ajaran Alkitab dengan fakta-fakta ilmiah, atau hanya konflik antara tafsiran Alkitab dan tafsiran fakta-fakta itu. Seringkali, tafsiran yang tidak sesuai dengna kebenaran Alkitab itu lebih besifat filsafat daripada ilmiah
-   Bodoh sekali jika kita “membekukan” pokok-pokok yang dianggap bertentangan  dengan ilmu pengetahuan dan menganggap bahwa Alkitab yang salah

Antara Alkitab dan ilmu pengetahuan tidak ada konflik yang dasar karena Ilmu pengetahuan dicetuskan dan dikembangkan oleh kebanyakan orang Kristen yang sungguh-sungguh.
Alkitab tidak mungkin salah. Maka jangan salah mengerti Alkitab!!

Alkitab berdiri seperti batu karang yang teguh;
Ditengah amukan gelombang waktu;
Halaman-halamannya menyala dengan kebenaran yang kekal
dan bersinar dengan terang yang gemlang.
Alkitab tetap teguh walaupun bukit-bukit runtuh;
Dan akan tetap utuh walaupun bummi luruh;
Aku akan berdiri atas dasar yang kokoh itu,
Karena Alkitab tetap teguh!
Ini adalah pengakuan Haldor Lillenes.
Bgaimana pengakuanmu??


Untuk selama-lamanya ya Tuhan, FirmanMu tetap teguh di Surga (Maz. 119:89)



Buku : Ku tahu Yang kupercaya
Penulis : Paul E. Little

No comments: