A. Alkitab
Ragukah Anda terhadap Alkitab? Kalau kita
bukan Atheis tapi meragukan Alkitab.
. . Gawat Darurat! Hal ini menyangkut pernyataan Allah!
Bagaimana kita tahu bahwa Allah
benar-benar ada? Dan kalau Dia benar-benar ada,
bagaimana kita mengetahui tentang Dia? Tapi kita meragukan alat
pernyataanNya??
Manusia memang tidak dapat menjangakau
pikiran Allah yang Maha Luas, tak terbatas itu (Ay. 11:7)
Allah yang mengambil prakarsa untuk
menyatakan diriNya secara nyata dan berbagai cara. Alam merupakan bukti bahwa
Allah ada dan Dia berkuasa. Dan pernyataan Allah yang paling sempurna adalah
kematian AnakNya, Yesus Kristus. Bukti paling kuat adalah keberadaanmu.
Salah satu tujuan Alkitab diberikan adalah
supaya manusia yang tidak melihat kejadian masa lampau, sekitar penjelmaan
Kristus menjadi Manusia, pelayananNya,
KehidupanNya, KematianNya hingga kebangkitanNya dapat terjangkau (berbahagialah
mereka yang tidak melihat namun percaya). Alkitab Perjanjian Lama disusun dalam 3
bagian yaitu Taurat (5 Kitab Musa), Nabi-Nabi, dan Tulisan Kudus (Hagiographa).
Kitab Taurat/lima Kitab Musa sering
disebut Pentateuch diikuti dengan kitab sejarah, Puisi, Amsal dan kitab para
Nabi
Istilah Septuaginta adalah sebuh terjemahan perjanjian lama
bahasa Ibrani kedalam bahasa Yunani yang dibuat pada abad ke-3 SM, disusun
sesuai dengan pokok-pokok yang ada persamaan.
Sedangkan Perjanjian Baru dibagi dalam 4
bagian yaitu keempat injil, Kisah para Rasul, 21 Surat-surat dan Kitab Wahyu (1
abad). Dokumen yang tertua adalah surat-surat
Paulus yang pertama yang mungkin bersamaan dengan kitab Yakobus (48
& 60 M), sedangkan kitab Injil dan Surat-surat yang lain (60-100 M).
Bagaimana
sampai Alkitab ditulis?
Ada dua pernyataan yang jelas yaitu II
Pet. 1:20-21 dan II Tim. 3:16
Diberikan
dengan Ilham Allah dan seberapa jauh pengilhaman Allah?!
Alkitab diberikan dengan ilham Allah
artinya bahwa Allah memimpin para penulis kitab suci sehingga tidak membuat
kesalahan. Diilhamkan (II Tim.3:16) berarti dihembus oleh Allah. Manusia hanya
memerankan, tapi Roh Kudus yang memimpin, makanya Alkitab disebut Firman Allah
(Mark. 7:13, Ibrani 4:12…). Semua isi Alkitab tidak total dari Allah. Contoh:
perkataan orang-orang jahat, Iblis dll itu bukanlah dari Allah.
Pengilahaman Roh Kudus kepada penulis
adalah sejauh karakter dan kepribadian penulis. Jadi mereka bukan robot yang
diperalat tapi Roh Kudus memimpin. Pengilhaman Kata demi kata dalam Alkitab menunjukan
bahwa yang diihamkan oleh Allah adalah kata-kata Alkitab itu sendiri, jadi bukan hanya gagasannya. Dalam
pencetakan Alkitab memang terdapat kesalahan tapi itu tidak berarti.
Roh
Kudus yang menerangi
Firman Allah akan berarti dalam hati
seseorang, apabilah Roh Kudus meneranginya. Sebelum kedatangan Roh Kudus, Sang
Bapa dan Anak Allah telah mengungkapkan
kebenaran ketika Yesus mengajukan pertanyaan yang klimaks kepada Murid-muridNya
: “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini? Petrus menjawab, “Engkau adalah Mesias
Anak Allah yang hidup”. Kata Yesus, “Berbahagialah engkau Simon bin Yunus,
sebab bukan manusia yang mengatakannya itu kepadamu, melainkan BapaKu yang di Surga”. (Mat. 16:15-17), dan beberapa
bagian Alkitab yang menyatakan kehadiran Roh Kudus
dalam kehidupan para murid, dalam hal pengertian terhadap Firman Tuhan (Luk.
24:27-31;24:45), dan janji akan kehadiran Roh Kebenaran yang akan menyertai
Murid-muridNya (Yoh. 16:13)
Kitab Suci adalah Firman Allah sejak dari
semula, entah ada orang yang merespons kepadanya atau tidak. Ini bagaikan
sebuah pesawat televisi yang dibiarkan disudut
ruangan, yang jika tidak dinyalakan kita tidak akan mengetahui apa yang
diberitakan. Dan ketika pesawat Televisi tersebut
dinyalakan tidak akan berubah, tetapi tetap akan menjadi pesawat televisi.
Demikianlah FIrman Tuhan, akan dimengerti apabila kita membuka, membaca dan
merenungkan, dan ia tetap menjadi Firman
Allah ketika manusia meresponinya.
Untuk mengerti Firman Allah dibutuhkan
prinsip-prinsip untuk menafsirkan dan mengertinya. Pertanyaan kuncinya adalah
apa yang diinginkan penulis agar dimengerti oleh pembacanya? Kepada siapa
Alkitab (bagian) itu ditujukan? Ex.: Apakah perintah itu dapat diteraaapkan universal atau
terbatas saja? Dll.
Sebelum kita menafsirkan salah satu
topic/bagian Alkitab, maka pentingnya kita mengetahui terlebih dahulu apakah
bagian tersebut ditulis dalam bentuk
puisi, narasi, perumpamaan dll, sebab beda bentuk, beda penafsirannya.
Kanon
Alkitab :
Kanon PB disetujui dan ditegaskan kembali
dalam sidang Gereja-Gereja yang diselenggarakan di
Chartago tahun 397 yang menggunakan 3 kriteria untuk menentukan atau mengakui
suatu Alkitab adalah Kanon yaitu :
e
Apakah
kitab itu berasal dari para Rasul?
e
Apakah
kitab itu diakui dan digunakan jemaat mula-mula?
e
Apakah
kitab itu mengajarkan doktrin yang benar?
Atas dasar inilah, orang Kristen ortodoks
zaman sekarang ini, tidak mengakui 10 kitab apokrifa sebagai kanon yaitu ;
Tobit, Yudit, Tambahan pada kitab Ester, Kebijaksanaan Salomo, Yesus bin
Sirakh, Barukh, Surat dari Nabi Yeremia, Tambahan2
kitab Daniel, Kitab Makabe I, II, Alkitab Roma Katholik Terbitan LAI.
Mengerti Alkitab
- Alkitab
menggunakan bahasa Fenomenologi artinya Alkitab melukiskan segala sesuatu sebagaiamana hal itu nampak dan bukan melukiskannya dengan istilah ilmiah yang
tepat
- Jika
keterangan Alkitab tidak lengkap, itu tidak berarti keterangannya tidak benar
- Kita
harus hati-hati, tidak membuat Alkitab mengatakan apa yang tidak dikatakannya,
dan yang paling penting tidak menentukan apakah yang dikatakan Alkitab dapat
diartikan secara hurufiah/kiasan
- Kita
harus dengan teliti memeriksa untuk mengetahui apakah konflik yang dianggap ada
adalah konflik antara ajaran Alkitab dengan fakta-fakta ilmiah, atau hanya
konflik antara tafsiran Alkitab
dan tafsiran fakta-fakta itu. Seringkali, tafsiran yang tidak sesuai dengna
kebenaran Alkitab itu lebih besifat filsafat daripada ilmiah
- Bodoh
sekali jika kita “membekukan” pokok-pokok yang dianggap bertentangan dengan ilmu pengetahuan dan menganggap bahwa
Alkitab yang salah
Antara Alkitab dan ilmu pengetahuan tidak
ada konflik yang dasar karena Ilmu pengetahuan dicetuskan dan dikembangkan oleh
kebanyakan orang Kristen yang sungguh-sungguh.
Alkitab tidak mungkin salah. Maka jangan
salah mengerti Alkitab!!
Alkitab berdiri seperti batu karang yang
teguh;
Ditengah amukan gelombang waktu;
Halaman-halamannya menyala dengan
kebenaran yang kekal
dan bersinar dengan terang yang gemlang.
Alkitab tetap teguh walaupun bukit-bukit
runtuh;
Dan akan tetap utuh walaupun bummi luruh;
Aku akan berdiri atas dasar yang kokoh
itu,
Karena Alkitab tetap teguh!
Ini adalah pengakuan Haldor Lillenes.
Bgaimana pengakuanmu??
Untuk selama-lamanya ya Tuhan, FirmanMu
tetap teguh di Surga (Maz. 119:89)
Buku : Ku tahu Yang kupercaya
Penulis : Paul E. Little
No comments:
Post a Comment