Thursday, July 18, 2013

Jika Hari Ini Adalah Awal




TUHAN.... jika hari ini adalah awal
Aku ingin Kau memulai hariku dengan satu kata: Percaya
Percaya bahwa Engkaulah yang telah menebusku dari belengggu dosa
Dan membebaskan hidupku dari ikatan rasa bersalah

Jika jam ini adalah awal
Aku ingin memulainya dengan satu komitmen: Bertobat
Bertobat dan menanggalkan segala kefasikan yang melumpuhkan hidupku
Lalu menjalani hari baru, bersama Engkau, di dalam Engkau

Wednesday, July 3, 2013

Kau Cinta Aku?



Menangis dalam tawa. Mungkin itu istilah yang tepat untuk menggambarkan kisah hidupnya. Dia mencintai seorang pria yang tampan, Manis dan senyum yang biasa tapi membuat jantung berdetak bertubi-tubi. Kulitnya hitam manis, ia sangat mirip dengan Hengky Kurniawan. Pujian itu muncul lewat senyumnya setiap kali bertemu dengan Joan. “Dia juga mencintaiku. Dia rela mendayuh sepedanya untuk sampai di kostku. Dan menghabiskan waktunya untuk bercerita denganku”. Itulah alasan Dina tetap menyimpan cintanya buat Joan. “Dia sudah sesuai dengan kriteriaku. Dia pujaanku. Mendengar namanya saja jantungku berdetak lebih kencang. Aku yakin sekali dia tepat buatku, aku harus perjuangkan”. 

Kontemplasi Berujung Tawa


 
Salahkah aku terus menyembunyikan ini? Tidak ada yang tahu, sekalipun mereka tahu manusia tidak ada yang luput dari dosa, tetapi mereka tidak tahu di kedalaman hati sesamanya apa yang tengah terbalut tawa.

Mereka tahu bahwa masalah yang ada sekarang adalah kesalahan dua orang, kebetulan saya memergoki mereka dan kemudian menyingkapkannya. Mungkin setan yang memberi dorongan supaya aku menyaksikan kebobrokan mereka. Atau Tuhan yang mengijinkan aku melihat? Sementara aku, bukanlah aku sendiri yang menginginkan hal itu, melihat suatu bukti yaitu kesengajaan yang mereka ungkapkan selama ini adalah kekeliruan, kekhilafan dan sejenisnya tapi sekarang terbukti bahwa selama ini kami salah dengan mudahnya percaya kata mereka, dan itu bukanlah kekhilafan sehingga kami perlu bilang igtifar, tapi sekarang itu adalah kesengajaan di kamar yang sunyi, berduaan, pria dan wanita dan memperlihatkan aksi yang tak senonoh dan yang aku bilang tadi aku tidak sengaja melihatnya dan sekarang setelah kami tahu kami perlu bilang kurang ajar.

SEBENTAR



 
Betapa bodohnya dirimu jika kamu hanya mau didengar, tanpa mendengar orang lain. Tapi perangaimu telalu sulit untuk dibantah. Memaksa orang untuk mendengar semua isi otak yang ingin kau muntahkan.

Kau serupa orang bebal yang konflik dengan tetangga karena kau menikahi istri kawannya. Tapi siapakah yang bisa kau dengarkan saat ini?

Akh, aku terlalu berani untuk memaksamu diam atau aku ingin muntah sepertimu. Diamkan segala nyalimu yang hampir memberontak setiap pagi untuk bicara. Bicara banyak, itu yang orang-orang bilang padaku tentangmu.
“Sebentar.” Itu yang selalu menjadi dalihmu, tangan yang kau angkat, kepala yang kau pegang, lalu menghindar sebentar, kembali lagi dan bicara. Kau terus menginterupsi setiap bibir yang bergerak untuk bicara. 

Monday, July 1, 2013

Galaksi Asing




Ku melangkah menuju dimensi asing
Asing, tanpa ucapan salam dari galaksi yang asing
Asing, sehingga aku ingin pulang, pulang menuju siang

Tapi, ku mencoba berjalan terus bertemu dengan sang bintang
Kilaunya makin memudar seperti sore yang mendung
Mendung, gelap, seperti malam tanpa terang

Lalu, ku tertunduk, terdiam untuk merenung
Hingga rembulan tampak dengan pesonanya yang gersang
Gersang, laksana tanah yang retak di musim kering

Kuingin sudahi semuanya, hingga hanya mengenang
Mengenang, berdiri menatap masa mendatang
Karena ada harapan yang tak pernah lekang




Lumba-lumba, July 1 th2013 pk. 08.15