Sunday, March 30, 2014

-Sang (YAHWEH)-


Dia. Ya. Dia, seperti hembusan angin sejuk
Menghampiri kekosongan jiwa mereka yang lelah
Dia. Benar. Dia, laksana tetesan air embun di musim kemarau
Membasuh gersangnya jiwa mereka yang resah

Monday, March 24, 2014

Sang Penjelajah Jiwa [Aku vs Diri]



Bak menerbangi terowongan tak berujung
Berliku, berputar, bagaikan gelombang
Rasa, mimpi, asa dan gejolak
Menyatu dalam diri yang malang

Dia [diri] tegar melangkah pasti
Mempesona mata seperti merpati
Tersenyum ramah bagaikan fajar pagi
Kemanakah hendak ia pergi?

Tuesday, March 18, 2014

Peninsula itu di Nusa Dua Bali#

"Januari aku berkenalan denganmu, Januari aku mendapatkan cintamu, Januari aku bersanding di Peninsula." Wow... keren Banget. Kata Kak Sesi, 'pantai ini punya keunikan' yang nanti akan kutunjukkan... saat masuk Nusa Dua saja, itu sebuah keajaiban lho, karena selama berkali-kali ke Bali saya tidak pernah nginjak yang namanya NUSA DUA. Cuma lihat plang-nya tok. Maka tanggal 30 Januari saya dengan Mrs. Nita berlabuh di Bali. You know? sepanjang perjalanan laut dari Mataram ke Bali gelombang laut begitu besar, sehingga menggoncangkan iman dan perasaan kami. Ini serius, waktu itu, jam 23:15 wita, ferry bertolak, 15-20 menit kemudian, kapal mulai oleng... dan botol-botol minum berjatuhan, para penumpang berpusing-pusingan, muntah, pingsan (benar, ada satu penumpang yang pinsan), setiap orang yang mencoba berdiri akan tumbang atau gak menabrak tiang... terdengar teriakan dari dek 1, ABK lalu lalang entah apa yang ingin mereka katakan. Saya dan Mrs. Nita melakukan hal yang berbeda. Dia tertidur pulas karena mual, dan saya puasin diri dengna bermain games. BLOK'D. Ibu disamping saya sudah ganti plastik 3 kali untuk menampung muntahnya.

Siapa yang tahan? saya exit gamesnya dan mulai gelisah. Terdengar dari puritan suara rantai bertabrakan dengan badan kapal, seperti panci-panci yang dihempas di gudang, begitu keras diiringi dengan badan kapal yang ke kiri dan ke kanan.. wah,.. pengalaman yang mengejutkan. dan sampailah kami di Tukad. Tidur. Berbekal niat untuk makan sate ikan, maka Ms. Sesi dan Mrs. Nita bersama saya melanjutkan perjalanan ke Nusa Dua. tapi gak lewat tol lho ya, saya ingatkan, gak lewat tol...

But, sebelum ke Nusa Dua, kami sempat ke Mangrove, ini kali pertama saya memasuki wisata ini. Sekejab berpikir (ketika sudah ada didalamnya), jika hutan Mangrove lebih banyak di tanam seperti di Lombok, maka akan mengurangi bencana alam (laut) yang menyebabkan kematian. Sebenarnya di Sekotong sudah ada, tapi baru sedikit.
numpang duduk

Beberapa pasangan, waktu kami berkunjung melakukan foto pra-wedding disini. Ada yang hanya berpakaian putih-jeans, ada yang kaos hitam-jeans hitam (lagi berkabung atau ?) ada juga yang lengkap dengan gaun, high heel dan cowoknya ber-jas sambil memegang bunga dan segala accesories yang dibutuhkan calonnya. sedangkan kami berpasangan juga, tapi bukan pra-wedding.. tapi numpang foto di background mangrove..

Dari sinilah (setelah mengitari Mangrove selama 1 jam), kami akhirnya berlabuh ke pantai yang luar biasa indahnya... landai, ada gili disekitarnya yang sebenarnya bukan Gili seperti pada umumnya, hanya karena waktu itu pantainya surut, sehingga tampaklah seperti Gili, tapi masih bisa di jangkau dengan berjalan kaki.

Karena menjelang Imlek, pantai itu cukup ramai pengunjungnya, tapi menurut Ms. Sesi itu masih sedikit. Karena mempertimbangkan beberapa hal, maka Ms. Sesi bertahan di sekitaran pantai untuk duduk-duduk, sedangkan saya dan Mrs. Nita melanjutkan perjalanan untuk melihat sesuatu yang menakjubkan. Selamat datang di Pantai Peninsula.

Karena rasa penasaran yang tinggi, kami berjalan tanpa lelah, berlari tanpa lesu... tapi sudah mulai lapar sih.. dan sialnya saudara-saudara, makanan (sate Ikan yang sudah kami beli tadi), ketinggalan di atas motor. KETINGGALAN. bayangkan, kami sudah berjalan sekitar 0,5 KM, terus barang yang paling kami butuhkan justru tertinggal, urhggggghhh...



Lanjut. untuk melupakan nasi Ikannya, berposelah disini.. kita akan seperti artis, banyak wartawan, tapi mereka memotret keluarga mereka sendiri. Kita? Tidak dihiraukannya... Tak apalah... yang penting heppi...
didepan patung, dibelakang patung ini berada penampakan yang menakjubkan





Siap menerima kejutan? Akh, terlalu bertele-tele. Ini dia....
Deburan ombak ini mampu menembus 10-15 meter dari permukaan laut... Sore itu, wisatawan berdiri di jembatan untuk menyaksikan deburannya yang luar biasa, untuk sekdar berfoto-foto (narsis seperti gambar ini), atau sekadar tertawa puas atau teriak karenanya...Laksana menunggu pengantin keluar dari kamarnya begitulah wisatawan ini menunggu, menanti, sampai 'sang pengantin' menjelang. Fokus pada wisatawan disamping kiri model ini..
Rupanya, disinilah letak sesuatu yang menakjubkan yang saya janjikan tadi, bahwa wisatawan2 ini menyaksikan deburan ombak yang mampu menumbangkan tubuh mereka. 'Wow.. hahhaha...' puji dan tawa mereka keluar seiring dengan tubuh mereka yang basah. Mereka basah karena deburan ombak itu begitu keras sehingga mereka tidak menyadari tubuh mereka basah kuyup karenanya. Seperti nampak pada gambar dibawah ini. Fokus pada para pengunjung yang berlarian. Seharusnya mereka tidak perlu melakukannya, karena tidak ada yang didapatkan selain basah. Sebab, 3 menit kemudian mereka kembali lagi berdiri seperti mengantri bensin sembari mengarahkan camera ke arah laut. harapan mereka besar untuk sekedar mendapatkan gambar yang bagus, demikianlah saya, seperti gambar yang pertama, ekspresi itu ditunjukkan karena bahagianya melihat deburan air laut itu. Seperti berada di sekitaran air terjun.
fokuslah melihat orang banyak

Itulah yang menakjubkan. Akhir-akhir ini, para pengunjung lebih senang menunggu dengan bikini sehingga sekalian mandi. Tidak perlu sabun mandi, tidak perlu baju ganti, tidak perlu takut basah. Karena itu bawalah teman, sahabat, keluarga, handaitaulan atau satpam anda untuk membantu anda mengabadikan moment bersejarah ini, supaya anda bebas beraksi, berpose dengan gaya apa aja dan siapa saja, tapi jangan coba2 terjun lho, karena laut itu dalam... :p Oya, kalau anda bawa barang-barang berharga, simpanlah lebih dulu di atas karang ini, supaya tidak mengganggu anda saat berpose.

Mungkin video amatir ini bisa menjelaskan sedikit/banyak hal.

Dengarkan suara soraknya?

Selamat mengunjungi Peninsula.
Bawa camera ya..... biar perjalanan Anda menyenangkan :)

Monday, March 17, 2014

Lombok dan Bali itu dekatan lho#

Tadi sore setelah pulang renang dengan seorang teman, kami makan di warung Upuy.. makanannya assooy, pelayannya amboy. Nyambung kan? dan diwarung itulah kami membicarakan hal-hal yang sudah dilupakan oleh kalangan anak muda sekarang. Seperti memasak tanah waktu kecil, membuat kue dari bunga kembang sepatu, main karet, jual kerupuk, lompat tali merdeka tapi gak merdeka-merdeka.. perut kami sakit entah karena terpingkal-pingkal ketawanya atau baksonya yang bikin sakit perut, atau karena kami masuk angin setelah renang, initinya kami terpingkal-pingkal.. sampai dilihatin sama pengunjung lain, ada juga bapanya Sri di Sinetron Diam-diam SUKA, itu lho Surya Saputra... dia sih gak lihatin kami, tapi kami yang lihatin dia..

Bukan hanya itu yang kami bicarain, kami juga bicarain tentang kebakaran di pabrik sampai mantan yang gokil. Nah sampailah pada sebuah pernyataan yang mengatakan bahwa mantan teman saya itu belum pernah ke Lombok. respon saya itu cukup mengejutkan saya sendiri, 'Ya Allah.. belum pernah ke Lombok?' dan teman saya terpaku diatas motor, lalu saya berpikir.. kalau ada dua orang bicara, salah satunya adalah teman saya dan mengatakan 'Lidya itu belum pernah ke Kalimantan' dan temannya merespon seperti respon saya tadi, dan kalau saya dengar pasti saya akan berkata begini : emangnya semua artis pasti menginjak semua tanah di Indonesia? nyambung ya? ya kirakira begitulah.. gak usah sekaget saya tadi, jika ada teman Anda belum pernah ke tempat dimana Anda berada sekarang.. tapi alasan saya itu sih tepat, karena mantan teman saya itu di Bali, dan dekat banget sama Lombok, tapi bukan alasan yang tepan juga sih.. saya juga berpikir : 'waktu saya belum ke Bali, orang pasti juga heran seperti saya. so... :p@#?,

Sebenarnya kali ini saya mau nunjukin satu foto narsis saya, daripada ngendon di kamar, mending saya bagi2 kan, biar menginspirasi orang lain (semoga gak muntah2 ya.. :P)

Kalau kamu sudah pernah ke Bali tapi belum nginjak Kuta, itu berarti kamu belum pernah ke Bali. Setelah ke Kuta, tapi belum ke Bedugul, dibilang kamu belum lihat Bali. Kalau belum ke Sanur dibilang belum jalan-jalan ke Bali. Kalau belum di GWK, dibilang kamu pasti gak ada modal ksn, mahal sih... menurut saya.. sekarang kalau ke Bali tapi melintasi Tol Nusa Dua yang di tengah laut itu (belum lewat kan, pasti belum ke Bali), di bilang 'bodoh'. Itu pengalaman saya, waktu Januari kesana dengan teman rengan saya itu, Uncle saya yang di Bali berualang-ulang bilang saya bodoh, bodoh banget, bodoh-bodoh.. sudah ke Bali tapi gak lewat Tol. Emang kenapa sih? mending dibagikan sate gratis disn kan enak, ini kita sudah bayar, ditiup angin, belum lagi badan saya yang tipis ini, sekali tertiup pasti terhempas.. gak apalah dibilang bodoh asal gak mati bodoh di laut Tol....

Gambar ini diambil dari Google.
 
Sudahlah, lupakan Tol ini, karena akan mengingatkan tentang kebodohanku tidak melintasinya. kata-kata uncle mengiang-ngiang setiap kali mau tidur... ckckkc... kata-kata buruk itu bertahan dan bersarang lebih lama di otak manusia.

'Sudah pernah ke Centro belum?' pasti jarang ditanyakan pertanyaan ini. sekarang saya yang tanyakan lagi. 'sudah pernah ke centro?' kalau belum, berarti harus ke Bali lagi dan cari itu Centro... kenapa emangnya? Lho, itu tempat favoritku. Berkesan banget.. Ada jagung bakar, roti bakar, molen, pisang goreng (bawa sendiri) dan bisa minum kopi, duduk-duduk di pinggir pantai yang dipenuhi dengan batu-batu besar di susun khusus untuk kita duduk... saya sih pernah duduk disn, angin pantainya sedikit ganas, tapi menyenangkan.. beban2 hidup kita diangkat, terbang bersama angin malam... lalu tergantikan dengan sakit perut karena kemasukan angin... jangan lupa bawa antangin, jacket, headset, camera, baju ganti bila perlu, pempers karena disekitaran jalan menuju centro lebih banyak ATM. gak jarang ketemu toilet umum (akibat kebelet waktu itu)

Waktu itu saya, Mrs. Titin, Mrs. Meilany, Mr. A (lupa namanya) kesana hanya duduk menghabiskan sore... sore hingga malam... malam yang kelam.. tanpa kerlip lampu *soalnya padam dihembus angin*

Tapi yang lebih menarik *sekali lagi* menurut saya adalah bahwa di dekat Centro ini ada sebuah mall bernama : Beach Walk. gak tahu ya kenapa dinamakan demikian.. mungkin karena dekat pantai dan banyak orang jalan-jalan disitu. Atau mungkin karena banyak bule yang pake bikini, #lho

Tapi apapun alasannya, kalau masuk di Beach Walk haruslah bernarsis ria disana. Adalah seorang satpam yang akan siap memotret Anda seperti kami yang tidak segan-segan memberikan BB untuk di jepretkan di depan kami, dan kamipun 'smile' :)
saat pertama masuk.
Adalah disitu angry bird yang bisa diajak senyum, bahkan sebelum kami datang. Dibelakang model ini *ciyeee... :P* ada sebuah sungai kecil, mungkin sungai Tigris dari Eden hehee.. mengalir begitu saja disekitaran situ, dan beberapa pekerja sedang membersihkannya tanpa menghiraukan kami yang berfoto.. ckckkck..
Btw, tumbuhan yang bergelantungan itu bagus lho kalau di tanam di depan jendela.. bisa menyejukkan.. apa sih nama daunnya? Sudah pernah ke Beach Walk? atau sudah walk2 ke Beach? hahha..
kalau sudah kesana pasti tahu tumbuhan ini. Saya sih sudah kesana tapi gak hafal namanya... (Emang gak tahu namanya kok.. :p)


Setelah itu, berjalanlah ke kiri dan temukan barang-barang yang menggoda dompet. Makanya sembunyikan dompet Anda, atau titipkan pada salah satu satpam atau pekerja, biar gak tergoda untuk membelinya.. lihat aja...
Sudah sembunyikan dompet? berarti Anda berhasil. Dari tempat ini, segeralah beranjak biar tidak semakin lama dan semakin memanjakan mata... naiklah ke lantai 3 dan lihatlah seluruh pantai Kuta akan tampak dengan pesonanya... abaikan saja model didepannya... kalau menghalangi pemandangan Anda, cobalah geserkan atau buang ke bawah, dia pasti tertawa kikik... #hantu kale...

Untuk memastikan panorama ini, maka berjalanlah mundur seperti gambar ini, dan lihatlah, akan semakin banyak keindahan yang ditemukan. Sekadar info, ketika Anda mundur ada restoran disitu, boleh sambil makan dulu.. ada barang-barang ukiran, hiasan dinding, belilah satu atau dua sebagai bukti nyata bahwa Anda pernah ke Beach Walk. Kalau saya sih, gambar ini adalah bukti paling kuat yang gak bisa diganggu gugat bahwa saya pernah menginjakkan kaki ke sini...
dan teman inilah saksi matanya...
Maaf baterei low, jadi gak banyak gambar yang bisa ditampilkan. Mungkin gambar-gambar ini sudah membuat Anda puas atau malah mual. gpp deh.. di tutup aja linknya.. besok kembali lagi.. ada gambar lain yang saya ingin tunjukkan...
Have a nice day...

Mohon maaf, gambar ini di muat tanpa seijin pemiliknya. Jika teman Anda ngamok, mungin dialah pemilik gambar ini. Tapi, tolong jangan disebarluaskan yaaa.... :p

Photographer : Titin Kabanga, Lidya El Wurru




Sehidup - Semati

Ku perpikir dalam galauku sekejab
Kau akan tersenyum sembari berkata
‘Aku hanya bercanda’

Badik itu kau bawa lari dihadapanku
Tanpa alasan aku tak dapat mengelak
Raut wajahmu memang bukan pertanda gurau

Matahari Berkumis

Foto :Hengky Tipagau

Matahari sore itu, tepatnya 20 Oktober 2013.. Pukul 18:22:02 wita, Matahari di sekitaran Pantai Loang Baloq-Ampenan, Mataram di Nusa Tenggara Barat ini terlihat sedikit keseriusan tapi senyum berkumisnya yang menarik. Matahari pada dasarnya bundar, polos dengan warna kuning keemasan.. tapi kali ini, matahari sore (sunset) ini menunjukkan dirinya. Mungkinkah kemarahan karena sampah-sampah di sekitarnya yang bertebaran begitu ganasnya? Atau, senyum narsis yang ditunjukkan karena begitu banyak fotografer amatir memotretnya.. Entahlah...

Foto : Lidya El Wurru

Tapi_kita kesampingkan alasan yang ditunjukkannya_keindahannya.. sungguh memesona, seolah memaksa para pengunjung untuk terus duduk, menikmati pesonanya sembari menggigit setonggkol jagung rebus. Asyik kan?
Berkunjunglah kesana, karena Matahari sore (Sunset) akan menunjukkan sisi lainnya... jangan lupa camera, sebotol air minum, camilan.. biar gak habis uangnya untuk belanja di Taman.

Sekedar info, sebenarnya sebelum kita masuk ke Pantai ini, ada Taman yang cukup luas untuk jogging, kongkow-kongkow, minum kopi atau sekadar narsis.


Foto : Titin Kabanga


NB : Letak Taman dan Pantai Loang Baloq hanya 1,5 KM dari Ampenan, 4,5 KM dari Airlangga, 15an KM dari Cakranegara. Berapa KM dari Gerung/Pelabuhan Lembar? coba hitung sendiri....

Foto : Lidya El Wurru


Thursday, March 13, 2014

Abundant Suffer, Abundant Comfort!


Laksana aliran air dari sungai Yordan dengan tenang.
Memberikan kesegaran kepada setiap insan yang berdiri disekitarnya
Demikian darah Sang Anak Domba yang mengalir dengan teduh dari bukit golgota
Teruras dosa setiap umat manusia
Mengairi setiap duka hati kita
Mengalir memenuhi jiwa kita
                                                        

Wednesday, March 12, 2014

Gadis Berambut Ikal



Andaikan kau tahu perasaanku, mungkin kau tak akan menggangguku seperti ini.  Setiap kata yang kau ucapkan menggores luka di lubuk hatiku. Pelan tapi pasti itu akan menjadi borok, bernanah yang tak pernah kau lihat, lebih tepatnya yang tak pernah kau perdulikan.

Bagaimana mungkin kau perduli luka hatiku, sebab yang kau tahu hanya bahwa aku seorang pria bisu, berpakaian compang camping seperti ini, laksana hidup sebatang kara di tengah keluarga dan kesepian diantara kerumunan. Meskipun aku tinggal bersama dengan ibu, tetapi ibu telah menganggapku tidak lebih dari seorang budak, penimbah air setiap pagi sebelum ayam berkokok dan kumbang-kumbang telah penuh dengan air sebelum burung-burung berkicau, hendak berkelana bersama dengan sejuta perasaan kesalku.