Bak menerbangi
terowongan tak berujung
Berliku, berputar,
bagaikan gelombang
Rasa, mimpi, asa dan
gejolak
Menyatu dalam diri yang
malang
Dia [diri] tegar
melangkah pasti
Mempesona mata seperti
merpati
Tersenyum ramah bagaikan
fajar pagi
Kemanakah hendak ia
pergi?
Berperang dengan
wajahnya
Berdebat dengan pikiran
laga
Berdamai dengan jiwa
yang nyaris mati
Untuk apakah ia
berdiskusi?
Diri bertanya pada aku
Apakah jiwa?
Siapakah gerangan dalam
tubuh?
Memeluknya namun tak
hangat
Dekat tapi tak
bersahabat
Satu tapi bertentangan
Kemanakah kita hendak
bersanding?
Lumba-lumba, 24 Maret
2014
Lidya El Wurru
No comments:
Post a Comment