Tuesday, March 18, 2014

Peninsula itu di Nusa Dua Bali#

"Januari aku berkenalan denganmu, Januari aku mendapatkan cintamu, Januari aku bersanding di Peninsula." Wow... keren Banget. Kata Kak Sesi, 'pantai ini punya keunikan' yang nanti akan kutunjukkan... saat masuk Nusa Dua saja, itu sebuah keajaiban lho, karena selama berkali-kali ke Bali saya tidak pernah nginjak yang namanya NUSA DUA. Cuma lihat plang-nya tok. Maka tanggal 30 Januari saya dengan Mrs. Nita berlabuh di Bali. You know? sepanjang perjalanan laut dari Mataram ke Bali gelombang laut begitu besar, sehingga menggoncangkan iman dan perasaan kami. Ini serius, waktu itu, jam 23:15 wita, ferry bertolak, 15-20 menit kemudian, kapal mulai oleng... dan botol-botol minum berjatuhan, para penumpang berpusing-pusingan, muntah, pingsan (benar, ada satu penumpang yang pinsan), setiap orang yang mencoba berdiri akan tumbang atau gak menabrak tiang... terdengar teriakan dari dek 1, ABK lalu lalang entah apa yang ingin mereka katakan. Saya dan Mrs. Nita melakukan hal yang berbeda. Dia tertidur pulas karena mual, dan saya puasin diri dengna bermain games. BLOK'D. Ibu disamping saya sudah ganti plastik 3 kali untuk menampung muntahnya.

Siapa yang tahan? saya exit gamesnya dan mulai gelisah. Terdengar dari puritan suara rantai bertabrakan dengan badan kapal, seperti panci-panci yang dihempas di gudang, begitu keras diiringi dengan badan kapal yang ke kiri dan ke kanan.. wah,.. pengalaman yang mengejutkan. dan sampailah kami di Tukad. Tidur. Berbekal niat untuk makan sate ikan, maka Ms. Sesi dan Mrs. Nita bersama saya melanjutkan perjalanan ke Nusa Dua. tapi gak lewat tol lho ya, saya ingatkan, gak lewat tol...

But, sebelum ke Nusa Dua, kami sempat ke Mangrove, ini kali pertama saya memasuki wisata ini. Sekejab berpikir (ketika sudah ada didalamnya), jika hutan Mangrove lebih banyak di tanam seperti di Lombok, maka akan mengurangi bencana alam (laut) yang menyebabkan kematian. Sebenarnya di Sekotong sudah ada, tapi baru sedikit.
numpang duduk

Beberapa pasangan, waktu kami berkunjung melakukan foto pra-wedding disini. Ada yang hanya berpakaian putih-jeans, ada yang kaos hitam-jeans hitam (lagi berkabung atau ?) ada juga yang lengkap dengan gaun, high heel dan cowoknya ber-jas sambil memegang bunga dan segala accesories yang dibutuhkan calonnya. sedangkan kami berpasangan juga, tapi bukan pra-wedding.. tapi numpang foto di background mangrove..

Dari sinilah (setelah mengitari Mangrove selama 1 jam), kami akhirnya berlabuh ke pantai yang luar biasa indahnya... landai, ada gili disekitarnya yang sebenarnya bukan Gili seperti pada umumnya, hanya karena waktu itu pantainya surut, sehingga tampaklah seperti Gili, tapi masih bisa di jangkau dengan berjalan kaki.

Karena menjelang Imlek, pantai itu cukup ramai pengunjungnya, tapi menurut Ms. Sesi itu masih sedikit. Karena mempertimbangkan beberapa hal, maka Ms. Sesi bertahan di sekitaran pantai untuk duduk-duduk, sedangkan saya dan Mrs. Nita melanjutkan perjalanan untuk melihat sesuatu yang menakjubkan. Selamat datang di Pantai Peninsula.

Karena rasa penasaran yang tinggi, kami berjalan tanpa lelah, berlari tanpa lesu... tapi sudah mulai lapar sih.. dan sialnya saudara-saudara, makanan (sate Ikan yang sudah kami beli tadi), ketinggalan di atas motor. KETINGGALAN. bayangkan, kami sudah berjalan sekitar 0,5 KM, terus barang yang paling kami butuhkan justru tertinggal, urhggggghhh...



Lanjut. untuk melupakan nasi Ikannya, berposelah disini.. kita akan seperti artis, banyak wartawan, tapi mereka memotret keluarga mereka sendiri. Kita? Tidak dihiraukannya... Tak apalah... yang penting heppi...
didepan patung, dibelakang patung ini berada penampakan yang menakjubkan





Siap menerima kejutan? Akh, terlalu bertele-tele. Ini dia....
Deburan ombak ini mampu menembus 10-15 meter dari permukaan laut... Sore itu, wisatawan berdiri di jembatan untuk menyaksikan deburannya yang luar biasa, untuk sekdar berfoto-foto (narsis seperti gambar ini), atau sekadar tertawa puas atau teriak karenanya...Laksana menunggu pengantin keluar dari kamarnya begitulah wisatawan ini menunggu, menanti, sampai 'sang pengantin' menjelang. Fokus pada wisatawan disamping kiri model ini..
Rupanya, disinilah letak sesuatu yang menakjubkan yang saya janjikan tadi, bahwa wisatawan2 ini menyaksikan deburan ombak yang mampu menumbangkan tubuh mereka. 'Wow.. hahhaha...' puji dan tawa mereka keluar seiring dengan tubuh mereka yang basah. Mereka basah karena deburan ombak itu begitu keras sehingga mereka tidak menyadari tubuh mereka basah kuyup karenanya. Seperti nampak pada gambar dibawah ini. Fokus pada para pengunjung yang berlarian. Seharusnya mereka tidak perlu melakukannya, karena tidak ada yang didapatkan selain basah. Sebab, 3 menit kemudian mereka kembali lagi berdiri seperti mengantri bensin sembari mengarahkan camera ke arah laut. harapan mereka besar untuk sekedar mendapatkan gambar yang bagus, demikianlah saya, seperti gambar yang pertama, ekspresi itu ditunjukkan karena bahagianya melihat deburan air laut itu. Seperti berada di sekitaran air terjun.
fokuslah melihat orang banyak

Itulah yang menakjubkan. Akhir-akhir ini, para pengunjung lebih senang menunggu dengan bikini sehingga sekalian mandi. Tidak perlu sabun mandi, tidak perlu baju ganti, tidak perlu takut basah. Karena itu bawalah teman, sahabat, keluarga, handaitaulan atau satpam anda untuk membantu anda mengabadikan moment bersejarah ini, supaya anda bebas beraksi, berpose dengan gaya apa aja dan siapa saja, tapi jangan coba2 terjun lho, karena laut itu dalam... :p Oya, kalau anda bawa barang-barang berharga, simpanlah lebih dulu di atas karang ini, supaya tidak mengganggu anda saat berpose.

Mungkin video amatir ini bisa menjelaskan sedikit/banyak hal.

Dengarkan suara soraknya?

Selamat mengunjungi Peninsula.
Bawa camera ya..... biar perjalanan Anda menyenangkan :)

No comments: