Thursday, June 20, 2013

Kedaluarsa? Gawat!

Ketika berbelanja di supermarket, kios, pasar atau mall, saya sering memperhatikan beberapa bagian dari barang yang akan saya miliki, tentunya Anda juga memperhatikannya. Mulai dari kualitas (pakaian/sepatu), harga (semua jenis barang), komposisi dan khasiatnya jika itu obat dan makanan. Kenapa saya selalu memperhatikan ini? Karena saat sekarang banyak barang yang harganya mahal tapi kualitasnya kurang bagus, dua kali pakai (pakaian) sudah rusak. Atau ada banyak makanan yang menggunakan pengawet yang secara medis akan memicu kanker. Berhati-hatilah dalam berbelanja. Tetapi yang menyita perhatian saya selama berbelanja makanan selain diatas adalah expired/kedaluarsa. Beberapa kali saya menemukan barang yang sudah expired tapi masih dipajang ditoko-toko. Seperti beberapa bulan lalu, saya membeli kopi di sebuah supermarket yang terkenal di kota saya bahkan ada sekitar 10 cabang yang dimiliki di 10 tempat yang berbeda.
Saat saya memilih-milih kopi kesukaan saya, saya melihat expirednya masih 6 bulan lagi, sehingga saya mengambil beberapa sachset kopi yang sama. Tetapi amat disayangkan ketika tiba dirumah, saya menemukan 1 sachset kopi itu sudah lewat satu bulan kedaluarsanya. Baru tahu ternyata dicampur dengan barang-barang yang sudah lama dan dilepas dari kaitannya/rentengnya. Karena jengkel, saya kembali ke supermarket tersebut, kebetulan dekat dan juga kenal beberapa karyawannya karena mereka teman SMPnya teman dekat saya. Lalu saya memberitahukan bahwa ada barang-barang (kopi) yang sudah expired tapi masih terpajang di lemari barang. Setelah saya lihat kopi yang lain, ternyata punya kemalangan yang sama. Namun, rupanya karyawannya tidak menerima itu dengan tulus. Sayang sekali, sebuah supermarket yang seharusnya memperhatikan kepuasan pelanggan malah kurang teliti menerima barang, apalagi kurang senang jika diingatkan pelanggan. Lain waktu, saya membeli biskuit di pelabuhan, dan seperti kebiasaan saya, saya selalu memperhatikan expired barang-barang yang saya beli. Ketika tahu biskuit itu sudah kedaluarsa, saya memberitahukan kepada pemilik warung, bahwa “barang ini jangan dijual lagi karena sudah kedaluarsa”. Tetapi pemilik warung itu hanya mengiyakan dengan mengangguk, lalu menyusun lagi biskuit itu diatas biskuit yang lain. Karena saya merasa dia keras kepala, saya mencoba melihat barang-barang yang lain yang ada di warung tersebut, dan ternyata memang benar dugaan saya barang-barang tersebut sebagian besar sudah expired. Dan untuk kedua kalinya saya mengingatkan kepada pemilik warung untuk membuang barang yang sudah expired karena akan membuat sakit perut bahkan mengakibatkan kematian bagi pembeli. Beberapa hari yang lalu, saya menonton berita di televisi tentang maraknya barang kedaluarsa masih terjual di pasar. Makanan-makanan yang menggunakan pengawet, pewarna buatan bahkan ada yang menggunakan perwarna tekstil. Wah, payah. Bagaimana mungkin kita mengharapkan kesehatan sementara makanan yang ada disekeliling kita mengancam kesehatan kita. Kalau Anda tidak teliti dalam membeli barang, bukan hanya diwarung jalanan tapi di supermall sekalipun, karena jika Anda kurang teliti kesehatan Anda terancam bahkan kematian mengintip Anda.

No comments: